Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

PHDN Mendukung Pernyataan Dirjen Bimas Hindu ; Kembali Kepada Kiblat Hindu Nusantara

Senin, 26 September 2022 | September 26, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-26T00:53:52Z

( Jro Budha Suena) 

Denpasar- IMB .ID - Pertama tama kita umat Hindu Dharma Indonesia mengucapkan selamat atas di lantiknya Prof Dr Drs I Nengah Duija, M.Si pada tanggal 16 September 2022 sebagai Direktur Jenderal Bimas Hindu Kementrian Agama Republik Indonesia . Sebagai Dirjen Bimas Hindu yang baru tentu mengemban tugas yang tidak mudah yang telah dibebankan oleh Menteri Agama dalam hal ini agar bisa menjadi Problem Solver terhadap situasi yang sudah terjadi di Bali dari Agustus 2020 tentang penolakan umat Hindu Dharma Indonesia  terhadap keberadaan semua organisasi sampradaya asing yang tidak mengakui dan menjalankan Panca Sraddha, yang hingga saat ini masih menjadi polemik karena belum adanya sikap resmi Pemerintah . 

Dalam wawancara media, Sekretaris Jenderal Persaudaraan Hindu Dharma Nusantara (PHDN) ; Jro Bauddha Suena menyatakan sangat mendukung pernyataan Dirjen Bimas Hindu Prof Nengah Duija dalam pertemuan umat Hindu di Lampung beberapa hari lalu bahwa umat Hindu harus kembali kepada kiblat Hindu Nusantara, karena bagaimanapun menurut Jro Bauddha Suena bahwa umat Hindu di Indonesia harus menjalankan tradisi budaya Hindu Nusantara masing masing daerah darimana mereka berasal yang sudah di wariskan oleh para leluhur kita dari dahulu, Hindu Nusantara yang dianut itu berbasis pada nilai-nilai lokal yang hidup di Nusantara sehingga beberapa oknum umat tidak lagi mengikuti ajaran ajaran Ketuhanan yang tidak ada sama sekali dalam Kitab Suci Weda serta Susastra Weda yang lahir di Nusantara yang bertentangan dengan Panca Sradha. 

Apalagi jika mengacu pada hasil AD/ART PHDI versi hasil Mahasabha XII 2021 sudah sangat jelas bahwa sesuai  Bab III perihal Azaz di pasal 6 ayat satu (1)  yang berbunyi : Parisada Hindu Dharma Indonesia berasaskan Panca Sradha yang bersumber pada spirit dan nilai nilai pustaka suci Weda serta Susastra Weda, sehingga Jro Bauddha Suena mendorong agar Dirjen Bimas Hindu yang baru dan jajaran dibawahnya bisa terus menggaungkan secara nasional dan mengajak umat Hindu Dharma Indonesia agar kembali kepada kiblat Hindu Nusantara dengan tradisi masing masing daerah yang lahir di Nusantara. Saya yakin tokoh tokoh umat Hindu Nusantara yang ada di seluruh Indonesia pasti akan mendukung langkah Dirjen ini ; pungkas Jro Bauddha Suena .

Jro Bauddha Suena mencoba mengutip pernyataan Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Lampung yang menyatakan moderasi beragama, salah satu program yang diamanatkan ke Kemenag. "Moderasi beragama bukan MODERNISASI AGAMA, karena agama sejak awal adalah given sehingga tak bisa dimodernisasi dan harus diterima. Sehingga harus beragama yang sebenar-benarnya. Moderasi beragama yang dimaksud sesuai konteks kehidupan masyarakat. Moderasi beragama adalah cara pandang dan praktek beragama dalam kehidupan bersama. Menampakkan esensi beragama yakni melindungi kehidupan masyarakat.

Mendorong toleransi beragama merupakan bagian dari moderasi beragama. Indikator moderasi beragama lainnya adalah anti kekerasan. "Agama apa pun tak ada yang menganjurkan kekerasan. Penerimaan terhadap juga merupakan bagian dari moderasi beragama. Pasalnya, agama sampai ke umat melalui lintasan sejarah yang panjang dan selalu berinteraksi dengan tradisi masyarakat.

Penerimaan terhadap tradisi budaya, kata Kakanwil, juga merupakan bagian dari moderasi beragama. Pasalnya, agama sampai ke umat melalui lintasan sejarah yang panjang dan selalu berinteraksi dengan tradisi masyarakat. "Kegiatan seperti ini bagian dari menjaga tradisi keberagaman," kata Kakanwil.

Seperti di ketahui dalam pertemuan umat Hindu di Lampung, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama (Kemenag), I Nengah Duija, meminta umat Hindu di Lampung tetap berkiblat pada Hindu Nusantara. Menurut Duija, Hindu Nusantara yang dianut itu berbasis pada nilai-nilai lokal yang hidup di Nusantara.

"Sehingga ketika agama Hindu itu dilaksanakan di masing-masing daerah, tidak berbenturan dengan nilai-nilai yang ada. Oleh karena itu, pengembangan Hindu harus berbasis pada nilai-nilai lokal," kata I Nengah Duija, pada simakrame pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dengan para tokoh adat Bali se-Lampung di Asrama Haji Rajabasa, Bandar Lampung, Sabtu (24/9/2022).

Dia menilai pelaksanaan Hindu Nusantara hingga saat ini masih kuat. Oleh karen itu, dia menilai perlu terus ada sosialisasi dan pembinaan agar umat kembali kepada ajaran Hindu yang tertanam di Nusantara, sebagaimana yang berkembang dari masa lalu. "Ada memang beberapa perkembangan, tapi hanya bersifat material, bukan pada agamanya," kata Duija yang dilantik Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagai Dirjen pada 16 September 2022 itu.(JC81)

Sumber : Jro Budha Suena

Tidak ada komentar:

×
Berita Terbaru Update