Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Sekelumit Kartini,Pandangan Jero Bima Ismaya Jaya Dan Generasi Milineal

Rabu, 21 April 2021 | April 21, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-04-21T11:21:43Z


Buleleng,Intelmediabali-id- Edisi Khusus Hari Kartini 21 April 2021 -

Sejarawan Jazir ASP mengatakan, Kartini suatu ketika diajak bapaknya untuk keluar jalan-jalan melihat dunia luar.

Kartini merasa asing dan terkejut ketika diajak keluar dan melihat penderitaan rakyatnya di Kabupaten Jepara.



"Dia merasa prihatin dan sedih saat bertemu dengan anak berusia enam tahun berjualan rumput, bahkan anak itu tak kelihatan seolah-olah hanya terdapat dua onggok rumput," katanya, Kamis, (21/4).

Kartini menyapa anak kecil penjual rumput itu. Rupanya anak itu belum makan dan hanya makan satu kali dalam sehari.

Untuk sarapan, terang Jazir, penjual rumput tersebut hanya makan kue aren seharga 5 sen. Kemudian Kartini merasa sedih sebab ia makan 3 kali sehari di mana banyak orang di luar kala itu hanya makan satu kali sehari.

Dalam suratnya kepada sahabatnya, Kartini merasa malu pada angkara murkanya. Dia terus berpikir bagaimana agar rakyat jelata bisa terbebas dari kemiskinan.

Kartini berpikir ini semua akibat penjajahan. Makanya Kartini bertekad untuk membebaskan masyarakat dan perempuan dari buta huruf, memberinya pendidikan guna memperbaiki ekonominya.

Bagaimanakah ,pandangan bagi seorang tokoh di Bali dan Generasi millineal perihal kartini di masa sekarang .


Ketum YKKB Jero Bima Ismaya  jaya Melukiskan dalam Sebuah Kalimat indah perihal ini .


Selamat Hari Kartini 
21 April 2021.

Buat para wanita wanita tangguh di Indonesia  yang hidup dengan perjuangan dan pengorbanan luar biasa untuk melahirkan dan membesarkan Putra Putrimu salam hormat dari kami anak anakmu.

Perjuangan KARTINI yang sekarang bukan mengangkat bambu runcing tapi bagai mana merawat dan membesarkan anak anak yang dilahirkan dengan kasih sayang dan perjuangan.

Saya adalah salah satu anak yang dilahirkan oleh seorang Ibu Kartini, dimana ibu saya harus membesarkan anak anaknya tanpa suaminya dan saya dari kecil sudah ditinggalkan oleh sosok seorang bapak dan harus medapatkan kasih sayang hanya pada seorang ibu.

Terimakasih ibuku atas kasih sayang perjuangan dan pengorbananmu untuk anakmu ini, sembah baktiku padamu ibu kandungku, engkau seperti ibu Kartini dihatiku.( Jero Bima )

sementara itu ditempat berbeda Kadek Dewi mengungkapkan perasaannya untuk Sang Ibu tercinta

Sebagai sosok pengusaha wanita kita tidak boleh takut memulai karena kesetaraan gender di zaman sekarang yang sudah maju wanita tidak lagi di halangi untuk memulai karir , apalagi untuk kami yang masih muda dan single saya pikir lebih baik untuk memulai nya dari sekarang, kita bisa memulainya dari hal kecil .

Di era globalisasi ini orang orang sudah dengan gampang mengakses semua dari internet , dan kita harus bisa memanfaatkan smua itu , contoh nya online shop , dropshipper , dengan modal yang relative kecil . Bisa di lakukan sebagai “part time” waktu senggang saat sekolah atau kuliah mengisi waktu luang .dan dari saya pribadi yang ke dua adalah

Pendidikan itu sangat penting , bukan hanya untuk pria tapi juga wanita , menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman untuk bersaing di era yang semakin modern Sehingga wanita bisa mandiri secara finansial.( RED/Imam Heru )

Tidak ada komentar:

×
Berita Terbaru Update