Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Ketua Presidium FPII/DPI : Duka insan Pers,Kehilangan Pahlawan Pers Sejati

Kamis, 10 September 2020 | September 10, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-10-08T01:55:09Z



Intelmedia Bali  Jakarta -Kabar duka cita atas berpulangnya Dr.(HC) Jacob Oetama(89) cukup mengejutkan seluruh insan pers tanah air. Pahlawan pers sejati itu dikabarkan menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Mitra Jakarta pada Rabu, (9/9/20). Ungkapan duka cita atas kepergian tokoh yang ikut merancang Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 terus mengalir deras dari berbagai kalangan termasuk Ketua Presidium Forum Pers Independent Indonesia(FPII) dan Dewan Pers Independen(DPI)

“Indonesia telah kehilangan sosok pahlawan pers sejati. Sepanjang hidupnya almarhum mendedikasikan diri untuk terus berupaya membangun kualitas hidup pers nasional, termasuk turut merancang lahirnya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, dan itu patut kita hargai dan lanjutkan perjuangannya,”  




Hari ini Kamis (10/9/20) jenazah Jacob Oetama dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Utama Nasional Kalibata, Jakarta Selatan dengan tata cara kenegaraan yang dipimpin langsung Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Muhammad Jusuf Kalla. Sebelumnya, jenazah pendiri Kompas Gramedia, Jacob Oetama diserahkan pihak keluarga melalui prosesi penyerahan jenazah kepada negara yang dipimpin oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Jakarta Selatan.  

Alamarhum diketahui merupakan putra pertama dari 13 bersaudara kelahiran Magelang 27 September 1931 dari pasangan Raymundus J.S. Brotosoesiswa dan Margaretha Kartonah. Perintis penerbitan Kompas Gramedia Group (KGG/KPG) ini merupakan alumni Universitas Gajah Mada -UGM dan memulai karir sebagai guru. Bersama Petrus Kanisius(P.K.) Oyong(1920-1980), ia mendirikan harian Kompas pada 1965 dan menjadi media koran harian terabadi dalam sejarah pers Indonesia modern paska proklamasi. 

Sepanjang karir jurnalistiknya(1965-2020), almarhum selalu bisa menengahi krisis politik terkait peran jurnalistik sepanjang Orde Baru dan Orde Reformasi yang melibatkan langsung maupun tidak bisnis media group Kompas. Seperti penerbitan Gramedia dan Kompas TV. 

Almarhum dikarunia dua orang anak, Lilik Oetama dan Irwan Oetama. Selain pernah menjadi anggota MPR RI tahun 1973 dan meraih penghargaan Mahaputra Utama dari Pemerintah Indonesia, almarhum Jacob Oetama juga memperoleh Doktor HC. di bidang publisistik dan komunikasi UGM. Dia juga menulis banyak buku, di antaranya, "RethinkingofBeing Indonesia" dan biografi "Syukur Tiada Akhir."




Ketua Presidium FPII  mengajak seluruh pemilik media massa memasang ucapan duka di media masing-masing sebagai tanda insan pers tanah air telah kehilangan tokoh panutan dan pahlawan sejati di bidang pers. ***

Ketua Presidium FPII/DPI

Tidak ada komentar:

×
Berita Terbaru Update