JAKARTA,INTELMEDIABALI.ID - Laskar Front Pembela Islam (FPI) di Kota Bogor diduga menyebar hoaks baru-baru ini. Hoaks itu berupa video penangkapan tiga orang anggota Badan Intelijen Negara (BIN) gadungan.
Kabar bohong itu pun sampai ke telinga Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto. "Itu hoaks," kata Wawan dalam keterangannya sebagaimana diterima di Jakarta, Minggu 20 Desember 2020.
Ia juga mengungkap bahwa tidak ada nama anggota BIN seperti klaim FPI. Mereka semua yang disebutkan oleh FPI jelas-jelas bukan anggota BIN, alias anggota BIN gadungan.
"Juga tidak ada operasi yang bernama operasi Delima di BIN. Untuk apa membuntuti pimpinan FPI, ketemu langsung saja bisa," katanya.
Selain itu, fakta lainnya adalah kartu anggota yang digunakan ketiga orang yang mengaku anggota BIN tersebut juga palsu, bukan seperti yang dimiliki BIN asli.
"Banyak orang mengaku anggota BIN di berbagai wilayah di Indonesia. Banyak juga yang dijatuhi hukuman di pengadilan. Apalagi membawa kartu identitas, hal ini tidak mungkin dilakukan dalam operasi intelijen. Apalagi disebut ada Deputi 22, tidak ada Deputi 22 itu di BIN," ujarnya.
Ia pun melanjutkan bahwa di BIN juga tidak ada Surat Perintah (Sprint) tertulis operasi apapun. Sehingga kalau ada surat perintah berisi nama dan sandi operasi secara tertulis, apapun itu namanya, semua tidak benar.
Sebab di BIN tidak lazim ada tugas operasi di-sprint-kan. "Maka jika ada orang yang mengaku-ngaku dari BIN silakan dilaporkan kepada yang berwajib. Biar jelas dan tuntas secara hukum dan tidak digoreng di panggung opini publik," katanya.
Sebelumnya video berdurasi 5 menit 2 detik viral di media, terkait tiga orang yang disebut-sebut sebagai anggota BIN yang ditangkap anggota FPI di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Awalnya ketiga orang tersebut mengaku sebagai wartawan seraya menunjukkan kartu pers. Namun, anggota FPI mengklaim mereka menemukan kartu tanda anggota BIN di dalam dompet ketiga orang tersebut.
FPI juga mengaku menemukan barang bukti lain berupa drone dan uang tunai dari ketiga orang yang diduga anggota BIN tersebut. Dilaporkan juga, tugas mereka ialah mengawasi pesantren dan Habib Rizieq Shihab dengan sandi Delima( RED)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar