Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Moeldoko : Harus Ada Tindakan Tegas Kepada Rumah Sakit Yang Menimbukan Keresahan Perihal Isu Covid -19 Yang Tidak Sesuai Realita

Jumat, 02 Oktober 2020 | Oktober 02, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-10-08T01:55:00Z


Intelmediabali.id -Jakarta-:Banyaknya kasus Ditemukan Diduga  Pasien Blm Pasti Positif Covid-19 Dimakamkan Dengan Prokes Covid -19 Membuat Jendral(pur) Moeldoko Memberikan Keterangan  Di Jakarta Jumat 02 Oktober 2020 Setelah Melakukan Kunker Ke Jawa Tengah Bersama Gubernur Jawatengah Ganjar Pranowo .

Selanjutnya Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko menyatakan "banyaknya isu rumah sakit memvonis semua pasien yang meninggal dicovidkan agar mendapatkan anggaran dari pemerintah. Dia menilai harus ada tindakan serius agar isu yang menimbulkan keresahan pada masyarakat ini segera tertangani."

"Jadi semua perlu didefinisikan semua kematian. Agar jangan sampai ini menguntungkan pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan dari definisi itu," katanya usai rakor penanganan Covid-19 di Pemprov Jateng, Semarang, Kamis (1/10).

"Sebab sudah banyak terjadi, orang sakit biasa atau mengalami kecelakaan, didefinisikan meninggal karena Covid-19. Padahal sebenarnya, hasil tesnya negatif." Ujar Mantan Panglima TNI Ini 

"Ini sudah terjadi di semua wilayah. Ada orang diperkirakan Covid terus meninggal, padahal hasil tes belum keluar. Setelah hasilnya keluar, ternyata negatif. Ini kan kasihan, ini contoh-contoh agar kita harus bisa diperbaiki," "Pungkas Orang No 1 Di Jajaran Kantor Sekretariat Presiden Ini .

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah , Ganjar Pranowo mengaku "bahwa isu itu sudah menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Bahkan, kejadian itu sudah pernah terjadi di Jawa Tengah."

Untuk mengantisipasi hal itu, Ganjar menegaskan "sudah menggelar rapat dengan jajaran rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Tengah dan pihak terkait. Dari rapat itu diputuskan, untuk menentukan atau mengekspos data kematian, mereka yang meninggal harus terverifikasi."

"Seluruh rumah sakit dimana ada pasien meninggal, maka otoritas dokter harus memberikan catatan meninggal karena apa?. Catatan itu harus diberikan kepada kami, untuk kami verifikasi dan memberikan statemen ke luar," terangnya.

"Memang dengan sistem itu, maka akan terjadi delay data soal angka kematian. Namun menurutnya, delay data itu lebih baik daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan."Tutup Gubernur Yang DiCintai Rakyatnya ini 

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan "pendataan pasien covid-19 kematian memang berbeda seperti orang sakit berat memang sudah sulit ditolong. Ketika dilakukan pemeriksaan meninggal"

Sumber   : KSP 
Publish    :Imam

Tidak ada komentar:

×
Berita Terbaru Update