Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Kodim 1617 Jembrana gelar Komsos Cegah Tangkal Radikalisme dan Separatisme

Kamis, 03 Desember 2020 | Desember 03, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-12-03T12:41:01Z



Jembrana,Intelmediabali.id 

Kodim 1617 Jembrana menggelar kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) cegah tangkal radikalisme dan sparatisme diwilayah Kabupaten Jembrana dengan para tokoh dan elemen masyarakat lainnya. Kegiatan berlangsung di Makodim 1617 Jembrana Jalan Ngurah Rai No 135 Negara, Kamis (03/12/2020)

Dengan mengambil tema "Merawat Kebhinekaan Untuk Tangkal Radikalisme/Separatisme dalam Bingkai NKRI" Komsos dibuka oleh Kasdim 1617 Jembrana Mayor Inf I Gusti Made Seputra. Tampak hadir dalam kegiatan tersebut  Pasiter Dim 1617 Jembrana Kapten Inf I Nyoman Gede Andika, SH, Kaban Kesbangpol Kab. Jembrana diwakili Sekretaris Kesbangpol I Wayan Suparsa, Kadis Perhubungan Jembrana diwakili oleh I Nyoman Winata, MPUK Jembrana Pendeta Wayan Suamba, Ketua MUI Jembrana H.Tafsi, Ketua FKUB Jembrana diwakili oleh Wayan Windra, Ketua Walubi Jembrana di wakili Samianto, Perwakilan anggota Kodim 1617 Jembrana, perwakilan Mahasiswa dan Siswa-siswi SMA N 2 Negara serta perwakilan tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat  sekabupaten. Jembrana. 

Komandan Kodim 1617 Jembrana Letkol Inf Hasrifuddin Haruna, S. Sos dalam sambutan yang dibacakan oleh Kasdim Mayor Inf I Gusti Made Seputra menuturkan bahwa kegiatan Komsos digelar bertujuan untuk mewujudkan kesadaran tentang arti pentingnya pemahaman terhadap bahaya radikalisme dan separatisme bagi segenap komponen bangsa agar terbentuknya komponen bangsa yang berkepribadian dan berjiwa Bhinneka Tunggal Ika. Hal tersebut guna mendukung ketahanan wilayah yang kuat dalam rangka tetap tegak dan utuhnya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945.

" Perlu saya sampaikan bahwa komsos sebagai salah satu metode pembinaan teritorial atau Binter merupakan hal penting untuk memberikan pemahaman dan menyamakan persepsi seluruh komponen bangsa guna meningkatkan partisipasinya dalam konteks pertahanan negara serta mewujudkan kemanunggalan TNI dan rakyat" Jelas Dandim dalam sambutannya

Lebih lanjut Dandim menuturkan bahwa Radikalisme merupakan suatu konsep atau sikap jiwa dalam mengusung perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan memutarbalikkan nilai-nilai yang ada secara drastis lewat kekerasan dan aksi-aksi yang ekstrem. Dimana separatisme sendiri adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan diri dari wilayah suatu negara yang muncul karena alasan ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah kondisi politik ekonomi sosial budaya maupun yang lain. Guna menyikapi maraknya perkembangan radikalisme dan sparatisme saat ini hendaknya seluruh elemen masyarakat, aparat pemerintah, tokoh agama dan para pemuka masyarakat sangat penting untuk bersama sama mencegah dengan cara memahami nilai nilai  melalui empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan  Bhineka Tunggal Ika 

"Kita berharap kepada seluruh peserta yang hadir agar benar-benar memanfaatkan Forum Komunikasi sosial tersebut untuk bersilaturahim berdialog dan menyimak materi dari narasumber dalam rangka mencegah menangkal dan membatasi ruang gerak radikalisme dan separatisme" Jelas Dandim (Agus)

Tidak ada komentar:

×
Berita Terbaru Update