Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bantahan Resmi Ketua Forgimala Prajuru MDA Bali ,Atas Tuduhan' Keji' Tanpa Dasar Ke MDA dan FKUB

Selasa, 25 Mei 2021 | Mei 25, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-05-25T14:36:33Z




Oleh :Putu Hendra.
Ketua FORGIMALA Bali.
Prajuru MDA Bali.
25 Mei 2021

OM Swastiastu, OM Awignamastu.

Buleleng,Intelmediabali.id-
Berkenaan dengan adanya berita bahwa ada Pihak tanpa dasar apa apa meminta DPRD mengaudit Dana Hibah APBD FKUB dan MDA , ijinkan saya sebagai Ketua FORGIMALA Bali sekaligus sebagai salah satu Prajuru yang ikut ngayah di MDA yang sangat tahu sepak terjang Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet ( nama di KTP/sebelum pemadegan I Dewa Gede Ngurah Swastha) selama ngayah mayadnya di FKUB dan di MDA, sebagai berikut :


UMUM :
1. Beliau Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet yang saya sangat tahu, sangat dipercaya memimpin beberapa organisasi nasional dan beberapa organisasi daerah Bali tidak pernah mencalonkan diri untuk menjadi seorang ketua atau menjabat apapun, bahkan beliau saat diminta oleh khalayak, awal awalnya pasti menolak dg dalih " tolong cari yang lain, banyak yang lebih tepat daripada saya".

2. Ketika beliau akhirnya memimpin, motto beliau organisasi harus jalan ada atau tidak ada bantuan ataupun dana.
3. Sehingga dana pribadi, kediaman pribadi sangat sering dipergunakan rapat rapat, menerima tamu dsbnya.

4. Kegiatan berbagai organisasi yang dipimpin beliau kalau diselenggarakan di kediaman beliau baik di Puri Denbencingah di Klungkung, ataupun di Puri di Denpasar pasti selalu memakai dana pribadi beliau termasuk konsumsi makan siang ataupun makan malam.( Saya harus mohon maaf kepada beliau, karena harus menjelaskan semua ini, walaupun beliau selalu tidak ingin disebut namanya dalam hal berdana punia ini).

4. Sekalipun ada kegiatan kegiatan yang difasilitasi APBD , namun akan selalu ada dalam kegiatan tersebut tidak difasilitasi oleh APBD, misal karena tidak tercantum dalam daftar anggaran, maka dana pribadi beliau pasti terpakai demi lancar dan suksesnya setiap kegiatan.

5. Bahkan kegiatan rame rame kunjungan ke Provinsi lain, beliau selalu memakai dana pribadi untuk melengkapi dana fasilitasi Pemda.

6. Beliau selalu tidak mengijinkan nama beliau ditulis dalam pendanaan pribadi.

7. Dinas yang mempasilitasi FKUB adalah sebelumnya adalah Kesbangpol, kemudian Biro Kesra, mulai Th 2021 ini kembali kepada Kesbangpol. Dinas yang memfasilitasi MDA adalah Dinas PMA Provinsi Bali.

8. Audit dana fasilitasi melalui dinas dinas ini selalu dilakukan setiap tahun oleh instansi yang berwenang. Hasilnya selalu jelas dan clear. Tidak pernah ada temuan.

FKUB BALI.
Didalam setiap laporan kegiatan yang dilaksanakan oleh FKUB selalu dicantumkan sumber dana. Kalau difasilitasi oleh Dinas , dicantumkan dana APBD. bila tidak difasilitasi juga tidak berasal dari dana hibah maka dicantumkan Sumber Dana Non APBD/APBN. Itu berarti dari dana pribadi beliau.
Kementerian Agama juga secara tetap memberikan bantuan sebesar Rp50juta per tahun dan dana inipun dilaporkan secara jelas dan clear setiap tahun.

Selama kepemimpinan beliau FKUB Bali sangat dikenal masyarakat , menasional bahkan tidak jarang tamu tamu VIP Asing berkunjung seperti Duta Besar, Kementerian Asing, Wakil Menteri Luarnegeri AS yaitu Mrs. Sarah Seval, Para Konjen Negara sahabat, Parlemen Uni Eropa, dsbnya. Forkompinda Bali, Kab/Kota , Kementerian, Pimpinan Lembaga Negara, bahkan Menteri sering berkunjung. FKUB Provinsi, Kab/Kota se Indonesia bergantian, bahkan kadang berdamaan berkunjung ke FKUB Bali, karena ingin bertatap muka dengan Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet yang adalah Ketua Umum mereka. Paling sedikit sekali setiap bulan bahkan pernah 5 kali dalam satu bulan menerima tamu tamu di Puri Denbencingah Klungkung, yang selalu jumlah tamu dan penyambutnya ( FKUB , FORPELA, FORGIMALA Bali) sekitar 50 - 100 orang. Kalau acaranya di Puri Denbencingah maka pasti memakai dana pribadi.

ASOSIASI FKUB INDONESIA.
Sudah sekitar 5 Th beliau memimpin Asosiasi FKUB Indonesia. Walaupun Asosiasi FKUB ini adalah inisiatif dari FKUB se Indonesia, yang didukung oleh Kemenag dan Kemendagri saat itu, namun karena tidak diatur dalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No 8 dan Nomer 9 Tahun 2006. Maka anggarannya tidak bisa ditanggung oleh APBN. Namun organisasi ini tetap berjalan baik, Rapat Rapat, bahkan Rakernas yang dilaksanakan di Hotel Grand Santhi Denpasar, dananya berasal dari dana pribadi Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet. Saya dan beberapa pengurus ASOSIASI selalu menemani beliau kunjungan ke Daerah Daerah di Indonesia, semuanya memakai dana pribadi beliau.

MDA.
Bandesa Agung saat dikukuhkan di Pura Samuan Tiga pada 6 Agustus 2019, sampai Januari 2020, karena tahun anggaran dana fasilitas telah lewat masanya maka MDA yang masih berkantor di Gedung Dinas Kebudayaan saat itu , dana operasionalnya berasal dari dana pribadi Bandesa Agung. Menyiapkan fasilitas, konsumsi Rapat Rapat, menerima tamu, dll, bahkan sampai menyamsat Mobil Dinas dan memberikan gaji 1 orang staf MDA berasal dari dana pribadi.

Sampai sekarang mungkin untuk seterusnya gerak beliau akan tetap demikian. Organisasi harus tetap jalan, kalau tidak terdapat dalam daftar fasilitasi Pemda maka pasti akan memakai dana pribadi.
Setiap ditanya apakah tidak merasa berat ?? Beliau selalu menjawab enteng : Ratu bahagia, karena Ida Bhatare sampun mapaica anggaran, untuk Mayadnya lan Ngemargayang Sesana.

Demikian sekelumit gambaran perjalanan anggaran baik untuk FKUB , Asosiasi FKUB Indonesia, maupun MDA.

Semoga bermanfaat.
OM Shanti, Shanti, Shanti OM.


Tidak ada komentar:

×
Berita Terbaru Update