Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Penghentian Kegiatan Krematorium YPUH Dinilai Kurang Bijak Dan Terkesan Buru-Buru ,Demi Keadilan Minta Di Tinjau Ulang

Selasa, 04 Januari 2022 | Januari 04, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-01-04T11:12:35Z
.

Buleleng,Intelmediabali.id-
Per tgl 28 Desember 2021 Bupati Buleleng Putu Agus Suradyana ST mengeluarkan surat edaran pemberitahuan penghentian aktivitas krematorium Yayasan Pengayom umat hindu (YPUH) dalam hal pelaksanaan kremasi .






Penelusuran team media banyak warga sekitar dan publik menyanyangkan adanya surat itu karena semenjak didirikan dari tahun 2010 Yayasan Pengayom Ummat Hindu ini sudah banyak memberikan kontribusi positif ,diantaranya ambulan gratis ,biaya rumah sakit dan memperkerjakan sekitar 50 warga sekitar ,dalam hal kebersihan dan penataan juga jauh berbeda ,dulu penuturan warga areal bibir pantai jalan pulau kalimantan adalah kumuh dan tempat sampah ,sehingga lalat lalat sampai kerumah warga saking baunya ,berbanding terbalik dengan keadaan sekarang malah banyak di gunakan warga untuk tempat bersantai

Keputusan bupati ini juga diminta di tinjau kembali oleh warga sekitar dan masyarakat karena dengan adanya yayasan ini banyak warga terbantu ,bukan hanya melayani ummat hindu saja ,semua kalangan diterima dan dilayani termasuk lintas agama .

Dugaan aroma persaingan bisnis tercium dengan adanya krematorium baru  dan setra yang dikelola desa adat Buleleng .dengan umur yang panjang yaitu 11 tahun melayani ummat ,YPUH semestinya mendapat penghargaan dan apresisasi dari pemerintaah karena memelopori adanya krematorium di kabupaten buleleng .




Hal tersebut diungkap oleh Wayan Limbah salah satu tokoh di Br Baruna Sari ' tiang kaget dengan adanya surat edaran ini ,karena selama ini aman aman saja ,dan warga mendukung adanya krematorium ini ,dampak sosial dan lingkungan juga tidak seperti yang di bayangkan justru karena ada yayasan ini kami sangat terbantu ' jelasanya .

Hal senada juga disampaikan oleh warga muslim muhammad yani dan firmansyah ' yayasan ini tidak hanya melayani ummat hindu saja ,di kalangan non hindu  juga dibantu ,ada warga kami meninggal dibantu  ambulan gratis dan biaya rumah sakit dan pada perayaan agama seperti maulid dan lain lain  ,kami sangat terbantu sekali demgan adannya yayasan ini ,apalagi ada sekitar 50 Orang yang dipekerjakan disini ' ungkap mereka .

Baik Wayan limbah ,M.Yani dan Firmansyah meminta kebijaksanaan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ST ' Kami mohon ditinjau ulang dan ada kebijaksaan dari  yang terhormat .Bapak Bupati kami,bagaimana nasib masyarakat dan warga yang bergantung kepada yayasan ini  ' Imbuh mereka senada .


Sementara itu bendesa adat buleleng Wayan Sutrisna ketika dikonfirmasi menjelaskan 'Bukan tiang yang membuat surat dan tidak ada rekomendasi dari desa Adat ' paparnya singkat .







Namun dari data yang berhasil dihimpun team media sebelum tanggal 28/12/21 Tepatnya 27/12/21 ada pertemuan di kantor bupati membahas krematorium YPUH yang melibatkan beberapa pihak .

Hal menarik disampaikan oleh dewan pembina Yayasan YPUH 
Prof. DR. Sukadi,M.Pd.,M.Ed. berikut  hasil wawancara kami '

 Menurut Prof Sukadi : Surat ini tidak memiliki kekuatan hukum dalam hal bentuk ,bukan hanya bertentangan dengan YPUH tetapi Dengan Agama .' Jelasnya .

" Perihal dampak sosial lingkungan ,boleh dicek langsung ke YPUH bagaimana sebelum dan sesudah kami mengelola ,Imbuhnya .

' Pijakan pemda kan Peraturan Pemerintah (PP) Sedangkan PP itu tersebut  harus ada turunannya semisal PerdA Atau SK Kan ,Belum ,Jadi kami meminta kebijaksaaan bapak bupati agar mempertimbangkan kembali pertimbangan sepihak ini ' Pungkasnya

Permasalahan akan menjadi komplek jikalau ummat yang meminta pelayanan ke YPUH terhenti ,Karena mestinya pelayanan ke ummat menjadi prioritas utama,

Sepanjang berita ini ditayangkan kami masih melakukan  konfirmasi ke beberapa pihak .(Imam)


Tidak ada komentar:

×
Berita Terbaru Update