Buleleng, Intelmediabali.id-
Keterlibatan dan peran serta Babinsa cukup menonjol pada acara rembuk yang membahas Stunting( Gizi Buruk ), Babinsa Tukad Mungga Koptu Indra Saputra hadir untuk memberikan masukan kepada aparat terkait di desa binaan pada hari Jumat 8/7/2022 yang di gelar di Aula Kantor Desa
Acara di hadiri olehCamat Buleleng di wakili Tenaga ahli bidang sosial
Perwakilan dari PMD ,Perbekel Tukad mungga, Ketua BPD Tukad Mungga, Bidan desa dan Seluruh perangkat desa serta kader KPL
Putu Madya selaku kepala desa/Perbekel menjelasnya bahwa rembuk stunting merupakan program yg di laksanakan di desa agar mengetahui kondisi Anak-anak di desa Tukad mungga yang termasuk stunting atau tidak
" Karena program ini sudah bersifat nasional maka dari itu peran dari ibu2 kader dan bidan desa sangat penting untuk mengetahui lebih awal" Ucapnya membuka Rapat
Ketua BPD Made Tantra menguatkan penjabaran perbekel bahwa kerjasama antara bidan dan kader sangat penting sekali terutama di posyandu sehingga tahu lebih awal dan bisa di antisipasi dari mulai kehamilan
Hal itu juga di jelaskan Kader KPL Ibu Putu Adi bahwa di desa Tukad mungga ada 3 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu ) yaitu dusun drama semadi,darma yasa dan darma kerti masing masing posyandu berjalan secara aktif tiap bulannya
Menurut Ibu Putu , di Masing -masing dusun dengan adanya posyandu itulah kita bisa mengetahui kesehatan ibu hamil dan balita tentang tumbuh kembang anak dan perkembangan kehamilan di desa Tukad mungga bidan desa weda juga memohon dukungan PMT untuk ibu hamil agar dapat memenuhi nutrisi di saat masa kehamilan
Sementara itu Camat Buleleng yang diwakili I Ketut artaya, S.sos menjelaskan stanting adalah tumbuh kembang anak yg kurang, ditandai dengan ganguan pertumbuhan sehingga tumbuh kembang anak menjadi pendek
Lebih lanjut disanpaikan sasaran stanting ini meliputi Remaja calon pengantin ibu menyusui dan ibu hamil anak 0-23 bulan dan program stunting ini program nasional yg harus di laksanakan. Dana yg di gunakan melalui dana desa dan desa sudah menyiapkan anggaran buat program tersebut jadi kader kader desa harus semangat " Agar desa Tukad mungga terhindar dri stunting di posyandu harus di belikan alat angkrosimetri agar mengetahui lebih dini sehingga bisa diantisipasi." Urai Artaya
Hak senada disampaikan Kepala Dinas PMD Kabupaten Buleleng yang di wakili Dewa Nyoman Suarjana putra,SE bahwa ini merupakan program nasional dan Tukad mungga sudah di bentuk tim stanting.pengecekan di fokuskan tinggi badan berat badan dan kecerdasan itu merupakan gambaran stanting
" Jadi kembali lagi ke ibu kader dan ibu bidan sebagai ujung tombak atau mengetahui lebih awal warga dan anak2 yg berindikasi mengarah stunting itu" jelas Dewa Nyoman suarjana putra,SE
Di akhir acara Babinsa koptu Indra Saputra memberikan masukan agar bidan desa atau kader KPL apabila ada warga desa Tukad mungga yg di nyatakan stanting selalu berkordinasi khususnya masalah data warga ke Babinsa agar bisa mendata untuk di laporkan ke komando atas.
Di tempat berbeda Danramil 1609-01/Bll Kapten Inf Wayan Nada menyampaikan " program penanggulangan Stanting harus berjalan maksimal, karena anak anak kita harus tumbuh sehat tentunya dengan cukup gizi, sehingga masa depannya jadi lebih baik," Tandas mantan Danramil Seririt ini
Wayan Nada juga mengharapkan generasi penerus bangsa masa depan harus lebih baik dari kita.(JC81)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar