Buleleng, Bali - Di hari ke 23 TMMD ke-115 tanggal 3 Nopember 2022 pukul 09.30 Wita dilaksanakan kegiatan Penyuluhan Pelayanan KB, Posyandu, Posbindu dan Stunting di Gedung Serba Guna Desa Giri Emas Kecamatan Sawan, dengan Narasumber dari Dinas BPKKB Kec. Sawan Kabupaten Buleleng, Ibu Ari Manafe, S.H., dan Bpk Ketut Sakriana.
Kegiatan juga dihadiri oleh Danramil 1609-02/Kubutambahan, Letda Inf I Made Arsa selaku Perwira pendamping dari Kodim 1609/Buleleng. Perbekel Desa Giri Emas, Wayan Saputra Babinsa Desa Giri Emas, Pelda Made Sarineka. Bhabinkamtibmas Desa Giri Emas, Aiptu Made Agra.Narasumber penyuluhan KB, Posyandu, Posbindu dan Stunting dari Koordinator BPKKB Kec. Sawan Kabupaten Buleleng Ibu Ari Manafe S.H dan Bpk Kt Sakriana
Selain itu juga di hadiri Ketua BPD Giri Emas Perangkat/Staf Desa Giri Emas
Peserta Posyandu Desa Giri Emas
Peserta Posbindu Desa Giri Emas
Para lansia Giri Emas dan Penderita Stunting
Dalam Sambutannya Danramil Kubutambahan Letda Inf made Arsa menyampaikan bahwa , Program TMMD ke 115 Kodim 1609/Buleleng
" Tidak hanya melaksanakan kegiatan fisik namun juga melaksanakan kegiatan non fisik berupa penyuluhan KB, Posyandu, Posbindu dan Stunting yang perlu mendapatkan perhatian serius seluruh masyarakat" jelasnya
Dari informasi yang berhasil di himputema media , Adapun paparan materi yang disampaikan oleh penyuluh sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting.
Stunting sendiri adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Padahal seperti kita ketahui, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global.
Hal Senada disampaikan Narasumber dari Dinas BPKKB Kec. Sawan Kabupaten Buleleng, Ibu Ari Manafe, S.H., Ketut Sakriana.
“Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih”. Jelasnya
Diterangkan juga Seringkali masalah-masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, baik itu masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan. Karena itu, ditegaskan kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat.(JC81)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar