Denpasar - Sebagai platform komunikasi yang luas, media memiliki peran besar dalam membentuk framing publik terhadap proses Pemilu Tahun 2024. Hal tersebut tegas disampaikan Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Bali, Ketut Ariyani saat menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Rencana Pengawasan Isi Siaran Pemilu 2024 yang digelar oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali, Selasa (8/8).
Selain menjadi sumber perputaran informasi, lanjut Ariyani, media juga dapat menjadi mitra strategis penyelenggara Pemilu dalam memperluas skala pendidikan politik.
“Bermitra dengan media pers tentu jadi lagkah strategis kami di Bawaslu, selain sebagai sumber informasi, media juga bisa memperluas skala pendidikan politik kepada masyarakat,” ujarnya dihadapan Pers yang menghadiri undangan sebagai peserta sosialisasi.
Ariyani juga menuturkan bahwa dalam era informasi yang cepat ini, kerap kali terjadi isu bergulir secara berlebihan hingga menjadi hoax. Untuk itu, Bawaslu juga telah bekerjasama dengan platform - platform digital seperti facebook Indonesia.
“Kami telah melakukan kerjasama dengan pihak facebook Indonesia dalam menanggulangi berita bohong, nanti itu bisa kita lakukan takedown jika ditemukan,” katanya.
Mengakiri sesinya, Srikandi Bawaslu Bali ini berpesan untuk selalu mengikuti etika jurnalisme dalam publikasi pemberitaan, terlebih saat memasuki tahapan kampanye dan juga masa tenang Pemilu tahun 2024.
Selain Ariyani, turut hadi sebagai narasumber Kepala Unit 4 subdit Komisaris Polisi I Wayan Suarjana dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali, I Gede Agus Astapa.
(Hum/JC81)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar