Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pasca Pilpres Dan Pileg , Kepada Siapa Rekomendasi Calon Bupati Buleleng 2024 Dari PDI Perjuangan Berlabuh ?

Minggu, 14 April 2024 | April 14, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-14T03:34:03Z




Liputan Khusus (Foto Ilustrasi)

Buleleng , Intelmediabali.id -

Pasca Tidak Linearnya perolehan Suara Pemilihan Legislatif Dan Pemilihan Presiden 2024 yang di usung Partai PDI Perjuangan Dari Skala Nasional dan Bali Pada Khususnya walaupun masih dalam proses di mahkamah Konsitusi dalam hal gugatan menimbulkan tanda tanya besar kenapa hal itu terjadi? dan siapakah yang paling boleh disalahkan dalam skruktural partai sehingga Target 95 Persen yang semula dicanangkan jauh dari perkiraan . 


Tidak di pungkiri dari beberapa nara sumber yang dimintai tanggapan anjloknya suara Ganjar disebabkan faktor Gibran Rakabuming Raka tidak bisa di elakkan ,  walaupun ada persepsi dan opini yang berkembang adanya " dugaan  campur tangan "  langsung ayahandanya . Semestinya Partai juga harus memiliki perhitungan yang matang tidak lagi sentralistik dalam pengambilan keputusan sehingga membuat " Blunder Kecil " apalagi karena emosi sesaat .

Di Bali sendiri dalam jejak digital yang  kami rangkum di jaman Mantan Gubernur Mangku Pastika di Periode Awal di dukung PDI.Perjuangan namun di Periode ke 2 Mangku Pastika tidak lagi didukung namun lolos dan jadi pemenangnya . Lantas bagaimana jika di ukur dengan loyalis Presiden Jokowi di periode awal dan kedua dalam kekuatan pemenangan , Joko Widodo didukung ratusan Grup Relawan di luar Sayap Partai yang solid sampai masa akhir jabatannya di 2024 ini , faktanya relawan dan Loyalis Joko Widodo balik badan mendukung Pasangan Prabowo - Gibran tanpa bisa di atur lagi karena memang secara sktruktural berada di luar sayap partai atau bukan bagian dari sebuah partai .ini yang menyebabkan anjloknya belum kekuatan Prabowo sendiri melalui Gerindra , Sayap Partai dan loyalis militan dari mulai 2004 saat pertama maju sebagai kandidat hingga 2024 .

Lantas bagaimanakah pil pahit ini dalam perhelatan calon Pemimpin Buleleng 2024 yang hajatannya tinggal menunggu 3 Bulan lagi dalam menentukan Rekomendasi Dari PDI Perjuangan itu sendiri .apakah partai yang berlogo Banteng Moncong Putih yang sarat dengan kisah perjuangan keras baik di masa orde baru , jaman oposisi dan pemenang pemilu sehingga menjadi partai penguasa akan bersikap ? Apakah akan kembali Blunder dalam menentukan dan merekomendasikan Pilihan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng 2024 didaerah yang menjadi barometer Bali ini yang tentunya bagi kekuatan lain akan menjadi prioritas utama dan target khusus team pemenangan 

Dari beberapa nara sumber dari berbagai disiplin ilmu yang kami mintai tanggapan mengatakan tidak hanya di pemilihan Bupati tapi di Gubernur juga imbasnya akan terasa pola pola dulu  tidak efektif lagi karena spekulasinya terlalu tinggi jika salah dan keliru menempatkan rekomendasi yang akan membuat sebuah kekalahan sebab tidam sama saat era jaman joko widodo dulu saat PDI Perjuangan menjadi partai central di pemerintahan .

" Calon Calon yang nantinya mendapat rekomendasi harus dan wajib menang dengan indikator sudah teruji dan terbukti dalam membesarkan partai , dekat dengan masyarakat ,punya prestasi yang gemilang dan kekuatan financial yang cukup sehingga tidak membebankan Partai " Jelasnya .

Ini sendiri adalah imbas dari pemilihan serentak dan tarung bebas  dan tidak mungkin juga  logistik antar kader lintas kabupaten akan support karena sama melaksanakan hajatan yang sama .,para kandidat tidak lagi diback up penuh oleh partai lagi jelasnya berdikari dan mandiri dalam financial .

Apakah PDI Perjuangan kini berubah kekuatannya ?  , secara fakta tidak masih solid ini dibuktikan dari perolehan suara partai dan  legislatif di kabupaten kota , Propinsi dan DPR Pusat yang masih stabil dan masih memuncaki dalam 3 X Periode pemilu , tapi memang faktor tokoh tetap menjadi penentu 


" Ini pertaruhan gengsi dan martabat dan nama besar  partai bukan hanya secarik kertas rekomendasi saja , ada tanggung jawab besar dalam amanat dan perintah partai kepada kadernya dalam menunaikan tugas besar , Salah menentukan nama 5 Tahun imbasnya " Tegas Narasumber berapi api sembari meminta namanya tidak di tampilkan karena sebuah alasan .

Editor : Imam Heru Darmawan 




Tidak ada komentar:

×
Berita Terbaru Update