INTELMEDIABALI.ID -
Pasca Polemik Mundur mendadaknya Airlangga Hartanto pada 10 Agustus 2024 yang di gantikan Plt dan rencananya di tgl 20 Agustus Partai Beringin mengadakan Munaslub Penggantian Ketua Umum , badai seakan tidak beranjak
Hal ini disebabkan "Efek Domino" juga melanda Kabupaten Buleleng Dimana Wakil Bupati yang berpasangan dengan Sugawa Kory , Made Sundayana di lansir dari media nasional mengundurkan diri Pada Rabu 14 Agustus 2024 , dengan pertimbangan khusus .
Sontak hal ini menyebabkan publik bergejolak yang menanyakan siapakah king maker di Bali yang memainkan peran vital dalam strategi tanpa Blue Print di Pilkada Buleleng pada khususnya ? Yang sulit di analisa dan diprediksi dari sudut manapun
Pasca mundurnya Made Sundayana tentunya posisi wakil bupati dari Golkar Dan KIM plus mengiurkan dan angin segar bagi para calon kandidat.
Di tengarai di Partai pendukung KIM.plus di last minute ada sebuah kejutan , muncul prediksi sosok wanita yang digadang gadang akan mendapat jatah rekomendasi di Buleleng 1 dan Wakilnya dari Kalangan ahli di bidang nya muncul KDR (Kadek Doni Riana ) dalam daftar prioritas
Strategi ciamik dan nyaris sempurna ini tentunya ada dugaan campur tangan politisi senior di Buleleng , pion pion dan permainan caturnya memukau sehingga pada saatnya Skak Mat dan mengunci kemenangan
Di Posisi PDI Perjuangan sendiri strategi yang di pasang tumben di Pilkada Buleleng ini tidak di menit menit terakhir penentuan calon , tentunya hal ini merupakan " Mangsa Empuk " Sebuah Strategi dalam pemetaan dan pembacaan peta kekuatan yang meliputi basis massa ,fanatisme pendukung dan Faktor X pendukung lainnya .
Berapa tokoh sentral pemenangan muncul dalam pilkada Buleleng 2024 kita ambil contoh Nyoman Arya Astawa (Jro Mang Dauh ) dengan amunisi lengkap SMD (Semeton Mang Dauh) nya menjadi incaran dan menjadi "Gadis Cantik yang mempesona " hal ini beralasan dengan intensnya Tokoh Tokoh Politik yang mendekatinya untuk memohon restu dan dukungan pasca sebuah prosesi di " ajak berjuang namun akhirnya dibuang " muncul sebuah prediksi bahwa Nyoman Arya Astawa menjadi Tokoh Penting Pemenangan bagi calon yang nanti mengikuti Konstelasi Pilkada Dalam hal strategi Pemenangan
Lantas apakah di Pilkada Buleleng akan ada 2 Calon ataukah 3 Calon .tanpa didukung Partai Pendukung Koalisi KIm plus ,Golkar yang rencananya Fight Too Fight Dengan Calon Dari PDI Perjuangan juga mesti berpikir ulang
Dari pengumpulan data dan keterangan dan.para pendapat ahli yang kami mintai pendapat dalam hal sebuah pertanyaan apakah Pilkada Serentak akan sama asmosfirnya dengan Pemilihan Presiden ,dan rata rata menjawab akan sama .
Salah satu sumber yang meminta dirahasiakan namanya mengatakan jika ada 3 Calon Bupati di Pilkada Buleleng 2024 , akan menguntungkan PDI Perjuangan namun beda lagi jika nanti hanya ada 2 Calon yang berwujud Koalisi besar , dari sisi komposisi Suara Pemilihan Legislatif maka , peluang KIM (Koalisi Indonesia Maju )Plus akan terbuka lebar
Pilkada Serentak 2024 khususnya Di Propinsi Bali Dan Kabupaten Buleleng akan berbeda dengan pilkada 2012 dan Pilbup 2017 melihat situasi dan perkembangan politik yang dinamis
Writer /Editor : Imam Heru Darmawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar