Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

PEMKAB BULELENG Jalin Kerjasama Dengan IHGMA BALI Pasarkan Buah Lokal

Senin, 23 November 2020 | November 23, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-11-23T07:26:13Z



BULELENG,INTELMEDIABALI.ID-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng semakin menunjukan keseriusannya dalam meningkatkan dan memperluas pasar buah lokal Buleleng. Sebelumnya, Pemkab Buleleng menjalin kerjasama dengan Pemkab Badung, terkait pemasaran buah lokal di hotel-hotel di wilayah Kabupaten Badung yang menjadi tempat menginap wisatawan. Kali ini, Pemkab Buleleng kembali akan melakukan kerjasama dengan Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Bali.


Hal ini terlihat saat Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST bertemu dengan anggota IHGMA, Jumat (20/11). Pertemuan ini membahas tentang Kerjasama pemberdayaan hasil pangan dari Kabupaten Buleleng agar bisa diserap di Industri Perhotelan khususnya hotel yang tergabung dalam IHGMA Bali. Selain itu, kerjasama ini juga untuk meningkatkan mutu dan keahlian SDM pariwisata Kabupaten Buleleng melalui lembaga pendidikan vokasi.

Ketua Bidang Hukum, Legal, Perijinan dan Hubungan Pemerintahan Agung Suddha mengatakan, nantinya IHGMA akan membuatkan sistem dan perencanaan untuk mempermudah pemasaran pangan di Hotel-hotel. Selain itu,

"Ada 160 anggota kami yang siap untuk kerjasama ini. Kedepannya akan ada pertemuan untuk membahas lebih dalam lagi terkait kerjasama ini," Jelasnya.

Ia menambahkan, bukan hanya buah lokal yang siap diserap, namun kedepannya pihaknya juga akan menyerap hasil pertanian lainnya seperti beras, dan juga olahan makanan.

"Kita mulai dari yang sederhana dulu, seperti buah mangga, buah anggur, atau buah-buahan lain. Untuk pangan yang lain, nanti Dinas terkait bisa bekerjasama dengan kami, dan kami akan buatkan sistem cara pemesanan, pengiriman, harga produknya dan kualitas produknya," Imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST mengatakan, Saat ini yang paling penting kita harus menghitung supply (pasokan) dan demand (permintaan). Jika sudah ada permintaan, Pemerintah dan petani akan mengatur pasokan yang ada. Ia menambahkan, penyediaan buah dimulai dari pembibitan dan pemeliharaan.

"Teknologi pertanian organik memang penting, namun lebih penting lagi ketika hasil pertanian tersebut ada yang menyerap," ucap Bupati Suradnyana. (JOZ)

Tidak ada komentar:

×
Berita Terbaru Update